Ikan Sungai Kapuas di Ambang Punah

 


Sungai Kapuas yang membentang lebih dari 1.143 km dari wilayah pegunungan muller ke Selat Karimata (Laut Cina Selatan) adalah salah satu rumah sekaligus surga bagi berbagai jenis ikan air tawar di Pulau Kalimantan.  

Ini tidak termasuk ratusan bahkan ribuan danau besar dan kecil yang tersebar di antero pulau, salah satunya adalah Danau Sentarum, yang merupakan danau pasang surut yang terbesar di Asia Tenggara, dengan luas sekitar 1.320 km², yang terletak dalam wilayah administrative Kabupaen Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat, Indonesia.

Sayangnya sungai terpanjang di Pulau Borneo dan juga di Indonesia ini, terus dikotori oleh aktivitas industry yang dilakukan oleh manusia tanpa memperhatikan aspek-aspek ekosistem dan lingkungan hidup.

Terutama aktivitas  illegal loging, pertambangan dan industry perkebunan kelapa sawit bersekala besar— baik di wilayah Indonesia maupun Malaysia—telah menghancurkan ekosistem utama dan habitat ikan di pulau Borneo ini.

Dari wilayah seluas 743.330 kilometer persegi  pada tahun 2015 luas hutan yang sudah tak sampai separuhnya lagi. Khusus di Indonesia, selain karena aktivitas pertambangan dan perkebunan , juga dikarenakan proyek transmigrasi yang dikembangkan secara besar-besaran sejak jaman presiden Suharto.

Hal ini memukul hebat ekologi pulau Borneo bagian Kalimantan, Indonesia. Kerusakan  hutan dan bentang alam tersebut berbanding lurus dengan kepunahan berbagai species endemic, pulau ini termasuk ikan-ikan air tawar yang sangat  tergantung kepada sungai dan hutan-hutan yang menyangganya.

Menurut Kartarnihardja, et.al. (2007), jumlah spesies ikan air tawar di Pulau Kalimantan adalah 394 spesies (149 spesies endemik).

Data yang disodorkan ini tentu sangat sedikit, dibandingkan dengan  data yang dipublikasi oleh Wikipedia Indonesia. Karena menurut situs tersebut di perut Sungai Kapuas saja terkandung tak kurang dari 700 jenis ikan dengan sekitar 12 jenis ikan langka dan 40 jenis ikan yang terancam punah.

Karena itu, potensi perikanan air tawar di sungai Kapuas diperkiarakan mencapai 2 juta ton.


Kesehatan dan keselamatan ekologis jangka panjang, sangat menentukan apakah ikan-ikan yang  hidup di pulau seribu sungai ini masih akan tetap ada atau hanya sisa legenda di situs-situs internet.
Next Post Previous Post
2 Comments
  • Unknown
    Unknown January 27, 2016 at 3:14 AM

    This comment has been removed by a blog administrator.

  • Unknown
    Unknown October 10, 2018 at 9:19 AM

    thank infonya sangat menarik, silahkan kunjungi web kami http://bit.ly/2PCSHxk

Add Comment
comment url